Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 H, pemerintah terus membantu para pemudik agar tetap aman dan sehat selama pandemi COVID-19. Beberapa hari lalu, Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Kementerian Agama, Kementerian Perhubungan, dan departemen lainnya mengeluarkan pedoman 2022 untuk perjalanan pulang yang aman dan sehat.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menjelaskan, saat ini sudah ada mobile app InaRisk Mudik yang bisa diunduh seluruh masyarakat dari smartphone.
Aplikasi InaRisk memungkinkan wisatawan untuk melihat informasi tentang rute pulang paling penting yang mungkin ada dalam penerbangan. Semua informasi termasuk rute biaya operasional sudah ada.
Dalam siaran pers tentang perkembangan Covid, “Penumpang akan diberitahu tentang perjalanan pulang utama yang mungkin terjadi selama perjalanan. Semua informasi sudah tersedia, termasuk jalan tol dan konstruksi yang sudah digunakan,” kata Wiki dalam siaran pers pada April. 27 Perkembangan jamuan makan malam Covid-19 di Jakarta pada Rabu.
Pemerintah juga berupaya memberikan informasi dan panduan tentang kepulangan warga Lebanon tahun ini. Dapat diakses secara gratis dari tautan resmi Kementerian linktr.ee/mudik2022.
Wick menambahkan, masyarakat diharapkan mempelajari informasi yang diberikan pemerintah sebelum melakukan perjalanan.
Selain itu, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri (InMendagri) Nomor 23 Tahun 2022. Ini menentukan perluasan tingkat PPKM di luar Jawa. Ini termasuk Sumatera, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Mark dan Papua.
“Pemerintah daerah wajib segera mengubah peraturan yang ada sebagai hasil dari tingkat penilaian yang telah ditetapkan, dan PPKM ini berlaku hingga 9 Mei 2022,” kata Wick.
Vyku berharap puasa Muslim selama sebulan akan membawanya kembali ke Tanah Suci sebagai salah satu pemenang.
InaRisk adalah aplikasi hasil penilaian risiko bencana yang didukung oleh komunitas. Anda dapat menggunakan aplikasi ini untuk mempelajari lebih lanjut tentang risiko bencana di sekitar kita dan apa yang dapat kita lakukan sendiri.
Aplikasi ini menggunakan temuan yang dikembangkan oleh BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) dengan dukungan kementerian dan organisasi kebencanaan terkait di Indonesia.
Sumber: