Blockchain for Agriculture
blockchain merupakan rantai blok urut yang dirangkai dan didistribusikan bersama. Setiap blok terdiri dari ledger (buku besar) dan tiga elemen, yakni data, hash, dan hash dari blok sebelumnya. Jenis data yang digunakan pada teknologi ini bergantung pada tujuan blockchain itu sendiri.
Hash berisikan data berupa tanda tangan atau sidik jari atau tanda tangan. Hash digunakan untuk mengidentifikasi blok dan seluruh isinya dalam kode unik. Hash dari blok sebelumnya merupakan bagian yang membawa jejak informasi sebelumnya sekaligus mengamankan rantai blockchain.
Cara kerja blockchain
Blockchain dimulai saat sebuah blok menerima informasi baru. Sistem blockchain terdiri atas transaksi dan blok yang berisikan rangkaian hash kriptografi dan hash blok sebelumnya hingga membentuk jaringan. Blockchain bekerja dengan mencatat informasi yang tidak bisa diubah.
Pemanfaatan blockchain
Teknologi blockchain dapat dimanfaatkan di bidang keuangan. Pasalnya, teknologi ini dapat diibaratkan seperti buku kas digital yang bisa diakses oleh siapa pun, kapan pun, dan di mana pun dengan mudah tanpa perlu meinta persetujuan lembaga keuangan layaknya bank.
Teknologi blockchain secara tidak langsung telah memudahkan seluruh proses transaksi. Transaksi juga lebih aman dan transparan sehingga dapat meminimalisasi penyelewengan data, seperti suap ataupun korupsi.
Keunggulan blockchain
- Sistem Lebih Transparan.
- Proteksi Data Lebih Baik
- Audit Lebih Baik
- Mencegah Biaya Middleman
Kelemahan blockchain
- Kurang efisien
- Kesulitan untuk diatur
3 Pilar Teknologi Blockchain
- Decentralization
- Transparency
- Immutability
Blockchain pada agriculture
Era revolusi industri 4.0 telah mendorong penerapan teknologi informasi di berbagai bidang termasuk dalam pertanian yang mendorong era agromaritim 4.0. penggunaan blockchain dapat meningkatkan sistem ketertelusuran yang ada melalui penyimpanan data secara permanen. Penggabungan kecerdasan buatan dan blockchainmerupakan hal yang mungkin dilakukan. Konsep blockchain for AI maupun AI for blockchain keduanya dapat diimplementasikan secara bersamaan pada bidang pertanian. Perangkat IOT juga dapat ditambahkan dalam sistem tersebut berupa sensor dan perangkat penunjang lainnya. Model prediksi dapat diperoleh dari data basedalam sistem blockchain yang kemudian dipelajari berdasarkan konsep kecerdasan buatan. Penggunaan sistem blockchain dalam manajemen rantai pasok dan penggunaan sistem e-commerce dapat meminimumkan peran perantara. Hal ini dapat bermuara kepada peningkatan kesejahteraan petani.
Peluang kebaruan riset pada integrasi AI dan Blockchain di bidang pertanian masih terbuka dengan luas. Berbagai macam sistem AI dapat digunakan sesuai konsep smart farming. Teknologi blockchaindapat digunakan untuk meningkatkan keamanan data dari sistem AI yang selama ini masih tersentralisasi . Penggunaan teknologi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan pengguna sehingga teknologi yang dikembangkan dapat bermanfaat bagi seluruh pemangku kepentingan.
Blockchain for Agriculture
blockchain merupakan rantai blok urut yang dirangkai dan didistribusikan bersama. Setiap blok terdiri dari ledger (buku besar) dan tiga elemen, yakni data, hash, dan hash dari blok sebelumnya. Jenis data yang digunakan pada teknologi ini bergantung pada tujuan blockchain itu sendiri.
Hash berisikan data berupa tanda tangan atau sidik jari atau tanda tangan. Hash digunakan untuk mengidentifikasi blok dan seluruh isinya dalam kode unik. Hash dari blok sebelumnya merupakan bagian yang membawa jejak informasi sebelumnya sekaligus mengamankan rantai blockchain.
Cara kerja blockchain
Blockchain dimulai saat sebuah blok menerima informasi baru. Sistem blockchain terdiri atas transaksi dan blok yang berisikan rangkaian hash kriptografi dan hash blok sebelumnya hingga membentuk jaringan. Blockchain bekerja dengan mencatat informasi yang tidak bisa diubah.
Pemanfaatan blockchain
Teknologi blockchain dapat dimanfaatkan di bidang keuangan. Pasalnya, teknologi ini dapat diibaratkan seperti buku kas digital yang bisa diakses oleh siapa pun, kapan pun, dan di mana pun dengan mudah tanpa perlu meinta persetujuan lembaga keuangan layaknya bank.
Teknologi blockchain secara tidak langsung telah memudahkan seluruh proses transaksi. Transaksi juga lebih aman dan transparan sehingga dapat meminimalisasi penyelewengan data, seperti suap ataupun korupsi.
Keunggulan blockchain
- Sistem Lebih Transparan.
- Proteksi Data Lebih Baik
- Audit Lebih Baik
- Mencegah Biaya Middleman
Kelemahan blockchain
- Kurang efisien
- Kesulitan untuk diatur
3 Pilar Teknologi Blockchain
- Decentralization
- Transparency
- Immutability
Blockchain pada agriculture
Era revolusi industri 4.0 telah mendorong penerapan teknologi informasi di berbagai bidang termasuk dalam pertanian yang mendorong era agromaritim 4.0. penggunaan blockchain dapat meningkatkan sistem ketertelusuran yang ada melalui penyimpanan data secara permanen. Penggabungan kecerdasan buatan dan blockchainmerupakan hal yang mungkin dilakukan. Konsep blockchain for AI maupun AI for blockchain keduanya dapat diimplementasikan secara bersamaan pada bidang pertanian. Perangkat IOT juga dapat ditambahkan dalam sistem tersebut berupa sensor dan perangkat penunjang lainnya. Model prediksi dapat diperoleh dari data basedalam sistem blockchain yang kemudian dipelajari berdasarkan konsep kecerdasan buatan. Penggunaan sistem blockchain dalam manajemen rantai pasok dan penggunaan sistem e-commerce dapat meminimumkan peran perantara. Hal ini dapat bermuara kepada peningkatan kesejahteraan petani.
Peluang kebaruan riset pada integrasi AI dan Blockchain di bidang pertanian masih terbuka dengan luas. Berbagai macam sistem AI dapat digunakan sesuai konsep smart farming. Teknologi blockchaindapat digunakan untuk meningkatkan keamanan data dari sistem AI yang selama ini masih tersentralisasi . Penggunaan teknologi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan pengguna sehingga teknologi yang dikembangkan dapat bermanfaat bagi seluruh pemangku kepentingan.
sumber referensi:
1. https://www.akseleran.co.id/blog/blockchain-adalah/
2. https://www.ruangmom.com/blockchain.html
3. https://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/4059/pdf