Industri Pertanian : Jurnal Perkuliahan 7

 “IoT For Agriculture”

Internet-Of-Things-PNG-Transparent

Apa itu IoT?

IoT atau Internet of Things adalah suatu deskripsi dari jaringan fisik atau ”things” yang dipasang dengan menggunakan sensor, software dan juga teknologi lain dengan tujuan agar bisa terhubung dan menukarkan data antar divisi dan sistem lain yang menggunakan internet. Sederhananya, IoT merupakan teknologi yang memungkinkan benda-benda di sekitar kita terhubung ke jaringan internet. IoT adalah hal yang menjadi pondasi smart home atau smart living. Tanpa IoT, benda-benda seperti smart pet feeder, smart LED strip, IP camera, dan sejenisnya tak akan dapat digunakan.

Sejarah Singkat dan Perkembangan IoT

Teknologi Internet of Things pertama kali diperkenalkan oleh Co-founder Auto-ID Lab MIT Kevin Ashton pada tahun 1999. Ia memperkenalkan IoT saat presentasi di Proctor & Gamble. Saat itu, Kevin Ashton memperkenalkan alat untuk mendeteksi barcode. Ashton pun membuat energi yang digunakan pada teknologi penginderaan dan monitoring. 

Pada awal abad ke-21, istilah “internet of things” mulai digunakan secara luas oleh media, dengan media seperti The Guardian, Forbes, dan Boston Globe mulai sering menyebutkannya. Minat pada teknologi IoT terus meningkat, yang mengarah pada Konferensi Internasional Pertama tentang Internet of Things yang diadakan di Swiss pada tahun 2008, di mana peserta dari 23 negara membahas RFID, komunikasi nirkabel jarak pendek, dan jaringan sensor.

Selain itu, beberapa perkembangan besar mendorong evolusi IoT. Salah satunya pada tahun 2000, brand ternama LG Electronics mengumumkan rencananya untuk membuat dan merilis teknologi IoT yaitu lemari pintar. Lemari pintar ini mampu menentukan apakah ada stok makanan yang perlu diisi ulang dalam lemarinya. Perkembangan penting lainnya adalah robot kecil berbentuk kelinci bernama Nabaztag yang dibuat pada tahun 2005 yang mampu menyampaikan berita terbaru, ramalan cuaca, dan perubahan pasar saham.

Bagaimana cara kerja dari IoT?

Cara Kerja Internet of Things yaitu dengan memanfaatkan sebuah instruksi pemrograman yang dimana tiap-tiap perintah argumennya itu dapat  menghasilkan sebuah interaksi antara sesama perangkat yang saling terhubung satu sama lainnya secara otomatis tanpa campur tangan manusia. Setiap benda yang terhubung ke internet bisa diakses kapan saja dan dimana saja, bahkan  dalam jarak yang jauh sekalipun. Internet dapat  menjadi penghubung diantara kedua interaksi perangkat tersebut.  Sementara manusia hanya bertugas sebagai pengatur dan pengawas bekerjanya alat tersebut secara langsung.

Apa saja unsur-unsur dari IoT?

Unsur-unsur IoT terdiri dari beberapa bagian antara lain sebagai berikut:

1. Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence), artinya sebuah penemuan yang dapat memberikan kemampuan bagi setiap teknologi atau mesin untuk berpikir (menjadi “smart”). Jadi, AI disini dilakukan dengan mengumpulkan berbagai data, pemasangan jaringan, dan pengembangan algoritma dari kecerdasan buatan.

2. Konektivitas, biasa disebut dengan hubungan koneksi antar jaringan. Di dalam sebuah sistem IoT yang terdiri dari perangkat kecil, setiap sistem akan saling terhubung dengan jaringan seingga dapat menciptakan kinerja yang lebih efektif dan efisien.

3. Sensor, merupakan unsur yang menjadi pembeda dari IoT dengan mesin canggih yang lain. Dengan adanya sensor, mampu untuk mendefinisikan sebuah instrumen, yang mana dapat mengubah IoT dari jaringan standar yang cenderung pasif menjadi sistem aktif yang terintegrasi dengan dunia nyata.

4. Perangkat ukuran kecil (mikro), artinya dalam perkembangan teknologi masa kini semakin kecil sebuah perangkat maka akan menghasilkan biaya yang lebih sedikit, namun efektifitas dan skalabilitas menjadi tinggi. Sehingga di masa yang akan datang, manusia dapat lebih mudah menggunakan perangkat teknologi berbasis IoT dengan nyaman, tepat, dan efisien.

5. Keterlibatan Aktif (Active Engagement), Engangement yang sering diterapkan teknologi umumnya yang termasuk pasif. IoT ini mengenalkan paradigma yang baru bagi konten aktif, produk, maupun keterlibatan layanan.

Apa manfaat dari IoT?

Secara umum, terdapat 3 manfaat utama yang dimiliki oleh IoT yaitu sebagai berikut :

1. Koneksi Lebih Mudah

Manfaat IoT yang pertama adalah memudahkan dalam proses konektivitas antar perangkat atau mesin. Semakin koneksi antar jaringan baik, maka sistem perangkat dapat berjalan dengan lebih cepat dan fleksibel.

2. Ketercapaian Efisiensi

Manfaat internet of things yang kedua adalah tercapainya efisiensi kerja. Semakin banyak konektivitas jaringan yang terbentuk, semakin kecil pula jumlah penurunan waktu untuk melakukan tugas. Sehingga, aktivitas dan kinerja manusia menjadi lebih terbantu dengan adanya IoT.

3. Meningkatkan Efektivitas Monitoring Kegiatan

Dengan menggunakan internet of things, efektivitas untuk mengontrol dan monitoring sebuah pekerjaan menjadi lebih mudah. Selain itu, teknologi cerdas juga mampu untuk memberikan rekomendasi atau alternatif pekerjaan yang lebih mudah bagi pengguna.

Apa saja contoh penerapan dari IoT?

1. Transportasi, penggunanya IoT dapat menjalankan mobil tanpa harus mengemudinya secara langsung. Adapun perusahaan otomotif yang kini telah menerapkan teknologi tersebut adalah Tesla milik Elon Musk. Selain kendaraan, sistem lalu lintas juga termasuk dalam cakupan internet of things

2. Smart City, penggunaan IoT dapat membantu smart city khususnya dalam memonitor dan mengelola keberadaan lingkungan sekitar secara real-time, seperti memantau trafik lalu lintas, banjir, mengecek kondisi debit air di waduk, serta memantau kondisi laut untuk aksi mitigasi bencana ke pelaut dan nelayan.

3. Kesehatan, penggunaan IoT dapat mendukung proses pengobatan menjadi efektif dan aman, seperti pengecekan detak jantung, mengukur kadar gula, melakukan MRI, bahkan bedah.

4. Energi, penggunaan IoT dapat mengatasi kendala yang muncul di industri energi, seperti masalah polusi, pemborosan sumber daya, dan masih banyak lagi. Contohnya seperti menciptakan sensor cahaya yang bisa mengurangi penggunaan energi listrik, melakukan penjadwalan pada perangkat smart home seperti mesin cuci, microwave, kulkas, dan TV.

IoT pada Pertanian

Smart-Agriculture-Market

Penggunaan IoT bisa dalam bidang pertanian dapat mewujudkan pertanian presisi (precision farming) dan irigasi pintar (smart farming). Artinya, melalui penggunaan sensor yang diterapkan di lahan pertanian memungkinkan petani mendapatkan informasi detail topografi, tingkat kesuburan, tingkat keasaman hingga suhu tanah, bahkan dapat mengukur cuaca serta memprediksi pola cuaca. Salah satu perusahaan di bidang Teknologi Pertanian yaitu BIOPS Agrotekno, mengembangkan sebuah solusi IoT yang bernama ENCOMOTION untuk memonitor kondisi lingkungan dan menentukan kebutuhan air tanaman. Data yang terkumpul tidak hanya untuk keperluan monitoring jarak jauh namun digunakan untuk menghitung kebutuhan air tanaman dan berbagai solusi lainnya. Data ini juga nantinya dapat berguna bagi berbagai stakeholder terutama dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan kebijakan pertanian. Berikut ini penjabaran aplikasi IoT pada bidang pertanian:

  • Optimasi produk

Optimasi produk pertanian dipengaruhi situasi-situasi tertentu seperti perkiraan cuaca, keadaan tanah, dan kebutuhan pasar terhadap tanaman tertentu. Untuk menghasilkan keputusan yang tepat petani membutuhkan data real-time tentang kondisi cuaca saat itu. Teknologi wireless, Sistem GPS dan cloud bisa membantu petani untuk hal ini.

  • Penanggulangan hama

Pengawasan jumlah hama menggunakan sensor network bisa menjadi solusi. Apabila sensor mendeteksi jumlah hama pengganggu terlalu tinggi, informasi ini bisa disampaikan pada sistem otomatis pengontrol hama untuk diambil tindakan. Ini bisa menggantikan penggunaan pestisida di beberap kasus.

  • Penggunaan sumber daya secara efektif

Sumber daya utama pada pertanian adalah air dan unsur hara tanah. Komponen ini harus digunakan secara efisien. Kekurangan air dan unsur hara tanah adalah musuh utama yang bisa menyebabkan gagal panen. Sehingga penggunaannya harus dikelola dan dikontrol secara rinci dan tepat. Menggunakan kekuatan IoT, petani bisa mengukur, dan mendeteksi dari dini kekurangan komponen-kompenen utama dalam pertanian ini. Lalu secara efisien, bisa mengelola penggunaan energi yang digunakan. Semuanya secara real-time.

  • Optimasi operasi produksi

Operasi produksi pertanian meliputi pemupukan, penyemprotan hama dan panen. Semua kegiatan ini menggunakan mesin- mesin atau peralatan khusus. Dengan menggunakan IoT, petani bisa mengetahui  secara real-time posisi peralatan mereka. Dengan adanya data tersebut mereka melakukan analisa dan menentukan dengan tepat di mana daerah operasi produksi dengan efisien. Ini akan berdampak pada hasil pertanian mereka.

Referensi :

  • https://mti.binus.ac.id/2017/06/08/sistem-pertanian-cerdas-berbasis-iot-part-1/
  • https://www.biopsagrotekno.co.id/penerapan-internet-of-things/
  • https://www.dewaweb.com/blog/internet-of-things/
  • https://www.sekawanmedia.co.id/pengertian-internet-of-things/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


*

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>